Kamis, 27 Desember 2012

TUGAS HISTOFISOLOGY
MAKALAH SISTEM ENDOKRIN


Disusun Oleh:
Qur’Aini Yanti               (115130100111002)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Endokrin” ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Histofisiologi.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan “Sistem Endokrin”.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah “Histofisiologi” atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.


Malang, 24 November 2011


Penyusun


BAB   I
PENDAHULUAN


1.1          Latar Belakang

Sistem endokrin merupakan sebuah kompleks yang saling mempengaruhi antara sejumlah hormon, termasuk hormon seks estrogen dan androgen, dan sistem hormon lain seperti sistem tiroid. Estrogen seperti estradiol (struktur bawah) adalah hormon yang mempengaruhi perkembangan dan pemeliharaan karakteristik jenis kelamin perempuan, dan pematangan dan fungsi organ seks. Chemicals yang dapat meniru sebuah estrogen estrogen dikenal sebagai bahan kimia. Androgens such as testosterone serve a similar purpose in males. Androgen seperti testosteron melayani tujuan yang sama pada pria.
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel.

1.2             Tujuan Penulis
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu Untuk memenuhi tugas mata kuliah Histofisiologi, untuk mendapatkan gambaran umum tentang sistem endokrin dan dengan makalah ini maka mengajarkan mahasiswa untuk memahami sistem endokrin secara teori.


1.3    Manfaat

Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
a)    Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Biomedik Fisiologi.
b)    Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan tema yang dibahas.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Definisi Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
a)    Hipotalamus
b)    Kelenjar hipofisa
c)    Kelenjar tiroid
d)    Kelenjar paratiroid
e)    Pulau-pulau pankreas
f)    Kelenjar adrenal
g)    Buah zakar
h)     Indung telur.


2.2  Anatomi Dan Fisiologi Sistem Endokrin
A.    STRUKTUR
                Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.
Kelenjar endokrin termasuk :
1.  Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus

B.      HORMON DAN FUNGSINYA
                 Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan ataumembangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan.
 Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1.    Membedakan sistem saraf dan  sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang
2.    Menstimulasi urutan perkembangan
3.    Mengkoordinasi sistem reproduktif
4.    Memelihara lingkungan internal optimal
5.    Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

C.    FAKTOR-FAKTOR LAINNYA JUGA MERANGSANG PEMBENTUKAN HORMON:

•    Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
•    Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.  Misalnya: kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.

 
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.


D.    KLASIFIKASI
                Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormone adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membrane sel dengan bebas.
E.     KARAKTERISTIK
                Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.
Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut :
a)    sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.  Kortisol adalah contoh hormone      diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari.
b)    Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnyamenyebabkan siklus menstruasi.
c)     Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadapkadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
F.    REGULASI PERAN HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISE

Dua kelenjar endokrin yang utama ádalah hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol. secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realizing dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus.
Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target. Sistem umpan balikKadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negative manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormone mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik.Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.
Aktivasi sel-sel targetManakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.

G.     STRUKTUR DAN FUNGSI HIPOTALAMUS
              
Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormone hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH : Adrenocortico Releasing Hormonb.
ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH : Tyroid Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting Hormone. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormonf. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH : Paratyroid Releasing Hormonh. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH : Prolaktin Releasing Hormonj. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormonk. GRH : Growth Releasing Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH : Melanosit Releasing Hormonn. MIH :
Melanosit Inhibiting Hormon Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.



BAB III
PENUTUP


3.1    KESIMPULAN
Pengatur utama fungsi tubuh ada 2, yaitu: sistem syaraf dan sistem endokrin . Sistem endokrin berkaitan dengan fungsi metabolisme tubuh dengan cara pengaturan kecepatan reaksi kimia sel, pengangkutan bahan-bahan melalui membran sel, pertumbuhan dan sekresi . Kedua sistem tersebut saling berhubungan, misal pada kelenjar medula adrenal dan kelenjar hipofisis. Endokrin disebut juga hormon, karena hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh, tetapi masuk ke dalam aliran darah. Sedangkan eksokrin hasil sekresinya dibuang keluar tubuh melalui kelemjar ludah, keringat, dan urine.


DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Guyton, John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC
Bevelander, gerrit. 1988. Dasar-dasar Histologi. Jakarta: Erlangga
Djojosoebagio, Soewondo. 1990. Fisiologi Kelenjar Endokrin. Bogor: IPB Press
Hacker & Moore. 2001. Essensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipocrates
Hamilton., Persis Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta :
EGC
Mac Donald, dkk. 1995. Obstetri Williams. Jakarta :EGC
Pearce, Evelyn C. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta :
Gramedia
Prawirohardjo., Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka







MAKALAH BIOLOGI SELULER : kanker akibat mutasi gen

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Kanker adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas. Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus-menerus. Hal ini di sebabkan terganggunya siklus sel akibat mutasi dari gen-gen yang mengatur pertumbuhan.Dan hal-hal yang menyebabkan terganggunya siklus sel ada beberapa macam, diantaranya adalah radiasi, baik itu dari sinar X, Gamma, UV dan sejenisnya. Zat-zat kimia dari lingkungan, salah satu contohnya polusi dan asap rokok. Dan Kanker juga bisa di sebabkan oleh obat-obat untuk kemoterapi itu sendiri, oleh sebab itu biasanya di apotek atau Rumah Sakit obat untuk kemo itu di simpan di tempat khusus dan setelah mengambil obat-obat itu di anjurkan untuk mencuci tangan, karena bahayanya sangat besar.
Melihat dari bahayanya penyakit yang satu ini yang mana kebanyakan darinya belum bisa di temukan obatnya, walau ada sih beberapa jenis kanker yang ada obatnya itu pun tergolong kanker yang belum ganas seperti kanker myeloma (kanker pada sumsum tulang) dan melanoma (neoplasma kulit). Akan tetapi walau hingga saat ini obat-obatan yang bisa benar-benar menyembuhkan itu masih belum ditemukan terutama untuk kanker yang sudah sangat ganas, harapan untuk sembuh itu selalu ada, karena sembuh itu hanyalah kuasa Tuhan, ada banyak orang yang menderita kanker akan tetapi bisa tersembuhkan atau jangka masa hidup menjadi panjang, karena semangat dan perjuangan yang dilakukan, seperti dukungan moral dari orang-orang terdekat, semua itu memang terasa tidak masuk akal akan tetapi kenyataanlah yang mengajarkan kepada manusia untuk bisa berpikir rasional dan masuk akal, sehingga semua para medis juga percaya obat untuk kanker itu pastilah ada dan suatu hari nanti pasti akan ditemukan untuk keberlangsungan hidup manusia.       
Untuk pencegahan yang harus dilakukan agar terhindar dari kanker terutama pada makanan karena 30-40% dari semua kanker di sebabkan oleh pola makanan walau pun ada juga penelitian yang mengatakan bahwa kanker juga bisa di sebabkan oleh faktor keturunan seperti tumor buah dada (10-20%) dan tumor mata (40%). Kurangilah memakan makanan seperti lemak jenuh : mentega, minyak babi / sapi / domba / ayam. Sedangkan untuk daging hewan hindari bagian organ hewan seperti : jeroan, otak, limpa, jantung serta lambung, kecuali untuk hati, karena hati banyak mengandung zat penting seperti enzim antioksidans, glutathione, vit. B komplek, vit.K, mineral dan elemen spura.

1.2      Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya kanker akibat mutasi gen dan penyebab-penyebabnya.

1.3      Manfaat
Kita bisa mengerti tentang penyebab-penyebab kanker dintaranya adalah karena mutasi gen akibat kesalahan sintesis protein sehingga terjadi protein yang abnormal.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Genetika adalah ilmu pewarisan factor keturunan (hereditas). Ilmu genetika ini meliputi studi tentang apa yang dimaksud dengan gen, bagaimana gen dapat membawa informasi genetic, gen direplikasikan dan dilewatkan dari generasi ke ganerasi, dan bagaimana gen dapat mengekspresikan informasi di dalam organisme yang akan menentukan karakteristik organisme yang bersangkutan (Kimbal,1992).
Informasi genetic di dalam sel disebut genom. Genom sel diorganisasi di dalam kromosom. Kromosom adalah suatu struktur yang mengandung DNA, dimana DNA secara fisik membawa informasi herediter. Kromosom mengandung gen. Gen adalah segmen dari DNA (kecuali pada beberapa virus RNA), dimana gen mengkode protein (Champbell,1999).
DNA adalah makromolekul yang tersusun atas unit berulang yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas basa nitrogen adenine (A), timin (T), sitosin (cytosine, C), atau guanine (G); deoksiribosa (suatu gula pentose) dan sebuah gugus fosfat. DNA di dalam sel terdapat sebagai rantai panjang nukleotida yang berpasangan dan membelit menjadi satu membentuk struktur helix ganda (double helix). Kedua rantai terkait oleh ikatan hydrogen yang terdapat di antara basa – basa nitrogennya. Pasangan basa selalu terdapat dalam pola spesifik yaitu adenine selalu berpasangan dengan timin, dan sitosin selalu berpasangan dengan guanine. Akibat pasangan basa yang spesifik ini, maka sekuens basa pada satu rantai menentukan sekuens basa pada rantai pasangannya, sehingga kedua rantai dikatakan saling komplementer. Informasi genetic dikode oleh sekuens – sekuens basa disepanjang rantai DNA. Struktur komplementer juga memungkinkan duplikasi presisi DNA selama proses pembelahan sel (Williams.G,1986).
Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptosis bil DNA rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan. DNA microarray dapat digunakan untuk menentukan apakah oncogene atau gen penahan tumor telah termutasi. Di masa depan kemungkinan tumor dapat dirawat lebih baik dengan menggunakan DNA microarray untuk menentukan karakteristik terperinci dari tumor (Kimbal, 1992).
Proto-onkogen adalah gen normal yang dapat menjadi onkogen bila mengalami mutasi, atau bila ekspresinya meningkat. Proto-onkogen mengkode protein yang diperlukan sel untuk regulasi perkembangbiakan dan diferensiasi. Proto-onkogen sering ditemukan berperan pada transduksi sinyal dan eksekusi sinyal mitogen, yang umumnya dilakukan oleh produk protein yang dihasilkannya. Setelah diaktifkan, proto-onkogen atau produk yang dihasilkan menjadi penginduksi tumor yang disebut onkogen. Proto-onkogen dapat menjadi onkogen dengan sedikit modifikasi pada fungsi aslinya. Ada dua tipe pengaktifan: Terjadi mutasi pada satu onkogen yang berakibat perubahan pada struktur protein, yang disebabkan oleh:kenaikan aktivitas protein (enzim), hilangnya regulasi,terjadinya hibrid antar protein melalui kerusakan kromosom pada pembelahan sel. Telah diketahui bahwa kerusakan kromosom yang terjadi saat pembelahan sel pada sumum tulang belakang dapat menimbulkan leukemia, Meningkatnya konsentrasi protein, yang disebabkan oleh: meningkatkan ekspresi protein akibat kesalahan regulasi,meningkatnya stabilitas protein, yang membuat keberadaan dan aktivitasnya dalam sel menjadi lebih lama, duplikasi gen, yang berakinat meningkatnya jumlah protein dalam sel (Suzuki, 1986).

BAB III
PEMBAHASAN


Kasus 3 :
Pada kasus diatas, cancer juga dapat terjadi sebagai akibat dari adanya mutasi genetik sehingga menyebabkan kesalahan dalam sintesis protein. Diman terjadi kesalahan dalam penerjemah sekuen DNA menjadi sekuen asam amino atau protein, sehingga dihasilkan protein yang abnormal ( non-fungsional ).
Adanya agen-agen  mutagen dan carcinogen ( seperti Tumor suppressing gene dan proto-oncogene ) juga dapat menyebabkan resiko terjadinya cancer.
1.    Identifikasi istilah-istilah asing
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
•    tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
•    menyerang jaringan biologis di dekatnya.
•    bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya, radioaktif, sinar ultraviolet, sinar X, serta loncatan energi listrik seperti petir.
Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan mRNA di dalam nukleus dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi adalah tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil.
                                    
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Karsinogen (carcinogen), bahasa sederhananya adalah zat-zat yang mampu mencetuskan dan memicu tumbuhnya kanker. Seperti yang telah di bahas sebelumnya, potensi kanker memang sudah ada pada diri manusia manapun, namun untuk membentuk dan menjadikan sel berpotensi kanker itu tumbuh, diperlukan suatu lingkungan khusus, termasuk adanya bahan-2 karsinogen.
Karsinogen berada di sekeliling kita dan tanpa kita sadari tercampur pada udara yang kita hirup, minuman, dan makanan. Secara mendasar, karsinogen dibagi menjadi dua golongan, karsinogen yang berasal dari bahan pangan, dan non bahan pangan.
Tumor Suppressing Gene adalah gen yang melindungi sel dari satu langkah di jalan menuju kanker. Ketika gen ini bermutasi menyebabkan kerugian atau penurunan fungsinya, sel dapat berkembang menjadi kanker, biasanya dalam kombinasi dengan perubahan genetik lainnya.

Proto-oncogene Pada sel normal,keadaan fisiologis pertumbuhan (proliferasi) sel dan diferensiasi sel diatur oleh gen yang disebut Proto-onkogen. Proto-onkogen dapat mengalami mutasi menjadi onkogen.Onkogen adalah gen yang produknya berkaitan dengan terjadinya transformasi neoplastik/pertumbuhan sel neoplastik.(NB:Onkogen berasal dari kata yunani oncos dan gen,oncos artinya tumor).Protein yang dibuat oleh onkogen disebut Onkoprotein. Pada keadaan fisiologis proses pembelahan sel dapat dibagi kedalam tahap-tahap sebagai berikut:
1.     Pengikatan factor pertumbuhan oleh reseptor factor pertumbuhan yang berada pada membrane sel.
2.     Aktivasi reseptor factor petumbuhan yang kemudian mengaktifkan protein penghantar rangsang yang berada pada bagian dalam membrane sel.
3.     Pengaliran rangsang pertumbuhan melalui sitoplasma ke inti.
4.     Merangsang dan mengaktifkan factor pertumbuhan inti,sehingga transkipsi DNA dimulai.
5.     Sel masuk kedalam siklus pembelahan sel ;fase G1,fase S,fase G2:kemudian fase M.
2.    Analisa kami terkait dengan kasus diatas dihubungkan dengan gangguan pada proses sintesis protein .
Kanker adalah penyakit yang ditakuti karena keganasannya. Namun, kanker bukanlah penyakit yang terjadi dalam waktu singkat. Perlu proses yang cukup panjang untuk merubah sel normal menjadi sel kanker. Dengan mengetahui proses pembentukannya dan faktor-faktor yang memicunya, diharapkan dapat bisa melakukan pencegahan. Proses pembentukan kanker atau karsinogenesis merupakan sekumpulan perubahan pada sejumlah gen yang terlibat dan berperan dalam sistem sinyal sel, pertumbuhan, siklus sel, differensiasi, angiogenesis, dan respon atau perbaikan terhadap kerusakan pada DNA. Gen dalam sel ada yang disebut gen kanker ( oncogen ), gen penekan tumor ( tumor suppressor gen ), dan gen yang bertugas memperbaiki gen yang rusak, yaitu repair gen. Bila salah satu dari gen tersebut mengalami kerusakan, maka bisa menjadi kanker.
     Perubahan pada sejumlah gen ini dapat berupa
1.    mutasi gen atau perubahan susunan pada DNA yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi suatu gen, seperti proto-onkogen menjadi onkogen.
2.    mutasi atau dilesi DNA yang menyebabkan hilangnya fungsi suatu gen, seperti gen penekan tumor (tumor suppressor gene).
DNA adalah materi genetika yang dikenal sebagai pembawa sifat keturunan. Kanker berasal dari satu sel gen yang mengalami kerusakan. Sel gen yang mengalami kerusakan dapat menjadi liar dan berkembang tanpa henti, sehingga dari satu sel menjadi jutaan sel dan membentuk jaringan baru. Jaringan baru itu disebut tumor atau kanker.
Onkogen (bahasa Inggris: oncogene) adalah gen yang termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan sel tumor. Onkogen umumnya berperan pada tahap awal pembentukan tumor. Onkogen meningkatkan kemungkinan sel normal menjadi sel tumor, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker. Onkogen adalah versi mutan dari gen normal, yang memicu pertumbuhan sel. Gen pada sel normal yang dapat berubah menjadi onkogen aktif akibat mutasi, disebut proto-onkogen. Mutasi mampu mengubah proto-onkogen menjadi onkogen aktif. Perbedaan antara onkogen dan gen normal kadang kala tidak terlihat. Protein mutan dari mana asal onkogen muncul dapat berbeda hanya dengan satu asam amino tunggal dari versi yang sehat.

 Efek dari Aktivasi Onkogen
1.    Mengkode pembuatan protein yang berfungsi sebagai factor pertumbuhan,yang berlebihan dan merangsang diri sendiri. Misalnya c-sis
2.    Memproduksi receptor factor pertumbuhan yang tidak sempurna,yang memberi isyarat pertumbuhan terus-menerus meskipun tidak ada rangsang dari luar(misalnya c-erbB)
3.    Pada amplifikasi gen terbentuk reseptor factor pertumbuhan yang berlebihan,sehingga sel tumor sangat peka terhadap factor pertmbuhan yang rendah,yang berada dibawah ambang rangsang normal(misalnya c-neu)
4.    Memproduksi protein yang berfungsi sebagai penghantar isyarat didalam sel yang tidak sempurna,yang terus menerus menghantarkan isyarat meskipun tidak ada rangsangan dari luar sel(misalnya c-K-Ras)
5.    Memproduksi protein yang berikatan langsung dengan inti yang merangsang pembelahan sel (misalnya c-myc).
Hasil dari efek aktivasi onkogen diatas,pada akhirnya akan dibawa ke siklus sel. Progresi sel dalam pembelahan diatur melalui berbagai fase siklus sel yang dikendalikan oleh cycline-dependent kinase(CDKs) yang menjadi aktif setelah berikatan dengan protein lain yang disebut cycline.Meskipun tiap fase dimonitor dengan sangat baik,namun peralihan dari G1 ke S merupakan check point yang paling penting dalam siklus sel.Jika check point ini dilalui,maka sel diizinkan melanjutkan proses selanjutnya.
Mekanisme Sintesis Protein
Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Dogma sentral mengenai ekspresi gen yaitu DNA yang membawa informasi genetic diterjemahkan menjadi RNA dan RNA diterjemahkan menjadi polipeptida dengan urutan asam amino yang spesifik. Ekspresi gen merupatan sintesis protein yang merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap penyalinan untai ganda DNA menjadi rantai tunggal RNA atas bantuan enzim polymerase. Tahap kedua merupakan translasi yaitu tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh ribosom yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil untuk sintesis polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat dari salinan DNA.
a.    Proses Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA yaitu sense sedangkan komplemennya disebut rantai antisense.Pada tahap ini terjadi di dalam nukleus.DNA double heliks yang terdiri dari 2 sisi, misal yang sisi bawah adalah DNA sense (pencetak/cetakan) sedangkan sisi atas adalah DNA non sense (bukan cetakan). Pertama, enzim polimerase akan masuk diantara double heliks dan menempel pada sisi DNA sense. Enzim polimerase akan mencetak/ mengkopi kode genetik DNA seperti yang ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai template.. Proses pencetakan ini dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG lalu proses pengkopian ini berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA. Proses transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari nukleus.
b.    Proses Translasi
Pada proses translasi sel menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi protein    sesuai. Setelah mRNA keluar dari nukleus ke sitoplasma yang membawa kode genetik akan menempel pada ribosom sub unit kecil. Setelah itu tRNA yang tersebar di sitoplasma akan menghampiri mRNA dengan membawa pasangan yang sesuai dengan kode genetik mRNA. setelah itu ribosom sub unit besar akan menghampiri ribosom sub unit kecil sehingga tRNA berada pada site P lalu pada site A akan ada tRNA lain yang membawa kode genetik yang sesuai dengan mRNA sehingga berjajaran. Setelah itu asam amino yang dibawa oleh masing-masing tRNA akan berikatan membentuk rantai polipeptida dan begitu terus menerus tRNA di site A bergeser ke site P dan datang lagi tRNA lain di site A asam amino berikatan lagi hingga ujung mRNA maka selesailah proses tanslasi sehingga terbentuk asam amino atau polipeptida

3.    Mekanisme RNA editing yang dapat digunakan sebagai cara memperbaiki kesalahan dalam penerjemah sekuen RNA .

RNA editing : RNA editing modifikasi co-atau pasca-transkripsi dari urutan RNA primer dari yang dikodekan dalam genom melalui penghapusan nukleotida, penyisipan, atau mekanisme dasar modifikasi. RNA editing terutama diklasifikasikan menjadi dua kelas. Salah satunya adalah substitusi editing (perubahan kimia nukleotida individu), dan yang lainnya adalah penyisipan / penghapusan editing (penyisipan atau penghapusan nukleotida dalam RNA). Distribusi bentuk RNA editing terdaftar pada Tabel 1.1 (editing substitusi) dan Tabel 1.2 (penyisipan / penghapusan editing). RNA editing cukup luas terjadi pada mamalia, virus, marsupial, tanaman, lalat, katak, cacing, cumi, jamur, jamur lendir, dinoflagellata, kinetoplastid protozoa, dan eukariota uniseluler lainnya.
Tabel 1. 1 Editing distribusi: editing substitusi.



Tabel 1. 2 distribusi Editing: penyisipan / penghapusan mengedit.


 
Mekanisme editosome melibatkan pemotongan endonucleolytic pada titik ketidaksesuaian antara RNA panduan dan transkrip diedit. Langkah selanjutnya dikatalisis oleh salah satu enzim dalam kompleks, terminal U-transferase, yang menambahkan Kami dari UTP pada ujung 3 'mRNA. Ujung dibuka diadakan di tempat oleh protein lain dalam kompleks . Enzim lain, sebuah exoribonuclease U-spesifik, menghilangkan berpasangan Kami. Setelah mengedit telah membuat mRNA melengkapi gRNA, sebuah ligase RNA bergabung kembali ujung transkrip mRNA diedit. Sebagai akibatnya, editosome dapat mengedit hanya dalam 3 'ke 5' arah sepanjang transkrip RNA primer. Kompleks ini dapat bertindak atas hanya panduan RNA tunggal pada suatu waktu. Oleh karena itu, transkrip RNA membutuhkan editing yang luas akan membutuhkan lebih dari satu panduan RNA dan kompleks editosome.
4.    Proto-onkogen dan Tumor Suspensor
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Sel kanker merupakan sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom yang ditandai dengan tiga ciri khas, yaitu pengendalian pertumbuhan yang tidak terbatas, invasi pada jaringan setempat, dan penyebaran atau metastasis ke bagian tubuh yang lain. Sel tumor jinak juga memperlihatkan penurunan pengendalian pertumbuhan tetapi tidak menginvaginasi atau menyebar ke bagian tubuh yang lain.
a.    Proto-onkogen
Dalam tubuh terdapat gen-gen yang potensial memicu kanker, yaitu yang disebut proto-onkogen. Karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen (karsinogen artinya dapat menyebabkan kanker), polusi, atau terpapar pada zat-zat kimia tertentu, atau karena radiasi, proto-onkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
Proto-onkogen dapat mengalami mutasi menjadi onkogen.Onkogen adalah gen yang produknya berkaitan dengan terjadinya pertumbuhan sel neoplastik. Onkogen berasal dari kata yunani oncos dan gen,oncos artinya tumor Protein yang dibuat oleh onkogen disebut Onkoprotein. Pada keadaan fisiologis proses pembelahan sel dapat dibagi kedalam tahap-tahap sebagai berikut:
Ketika proto-onkogen mengalami mutasi (mutasi titik, translokasi, amplifikasi, insersi atau delesi) menjadi onkogen, maka mekanisme fisiologis proses pembelahan sel normal akan mengalami gangguan dan menuju pada lesi gen.Perubahan ini akan terjadi proses pembelahan sel neoplastik.
b.    Tumor Suspensor
Tumor tidak hanya terjadi akibat aktifasi onkogen yang berlebihan tetapi dapat juga akibat hilangnnya atau tidak aktifnya gen yang bekerja menghambat pertumbuhan sel yang disebut Anti-onkogen. Pada pertumbuhan dan dan diferensiasi normal.anti-onkogen bekerja menghambat pertumbuhan dan merangsang diferensiasi sel. Beberapa anti-onkogen ialah gen p53,Rb(retinoblastoma),APC(adenomatous polyposis coli),WT(wiliam’s Tumor),DCC dan NF-2
Selama fase pertama sel yaitu G1,ada proses yang perlu dilalui oleh sel,yang disebut checkpoint.Check point ini bertujuan untuk mengecek,apakah sel diizinkan untuk membelah atau tidak.Tumor supresor gen,berfungsi sebagai check point untuk mengatur pembelahan sel.










BAB IV
KESIMPULAN


Kanker adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas. Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus-menerus. Hal ini di sebabkan terganggunya siklus sel akibat mutasi dari gen-gen yang mengatur pertumbuhan.Dan hal-hal yang menyebabkan terganggunya siklus sel ada beberapa macam, diantaranya adalah radiasi, baik itu dari sinar X, Gamma, UV dan sejenisnya.
Genetika adalah ilmu pewarisan factor keturunan (hereditas). Ilmu genetika ini meliputi studi tentang apa yang dimaksud dengan gen, bagaimana gen dapat membawa informasi genetic, gen direplikasikan dan dilewatkan dari generasi ke ganerasi, dan bagaimana gen dapat mengekspresikan informasi di dalam organisme yang akan menentukan karakteristik organisme yang bersangkutan. DNA adalah makromolekul yang tersusun atas unit berulang yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas basa nitrogen adenine (A), timin (T), sitosin (cytosine, C), atau guanine (G); deoksiribosa (suatu gula pentose) dan sebuah gugus fosfat. DNA di dalam sel terdapat sebagai rantai panjang nukleotida yang berpasangan dan membelit menjadi satu membentuk struktur helix ganda (double helix).












DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J.B. Reece and LG  Mitchel 1999. Biology genetics. California
Kimbal, J.W.1992.Biologi.Penerbit Erlangga, Jakarta
Suryo,2001.Genetika Manusia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suzuki, D.T.,A.J.F. Griffit, J.H, Miller & R.C. Lewontin. 1986. An Introduction to  Genetic Analysis ed. W.H Freeman and Company; NewYork
Williams, G.1986, Biology for You. National Curriculum Edition for GCSE, Stanley Thornes, Ltd. England