Kamis, 27 Desember 2012

TUGAS HISTOFISOLOGY
MAKALAH SISTEM ENDOKRIN


Disusun Oleh:
Qur’Aini Yanti               (115130100111002)


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Endokrin” ini dengan lancar. Penulisan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu matakuliah Histofisiologi.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari buku panduan, serta informasi dari media massa yang berhubungan dengan “Sistem Endokrin”.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pengajar matakuliah “Histofisiologi” atas bimbingan dan arahan dalam penulisan tugas, juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.


Malang, 24 November 2011


Penyusun


BAB   I
PENDAHULUAN


1.1          Latar Belakang

Sistem endokrin merupakan sebuah kompleks yang saling mempengaruhi antara sejumlah hormon, termasuk hormon seks estrogen dan androgen, dan sistem hormon lain seperti sistem tiroid. Estrogen seperti estradiol (struktur bawah) adalah hormon yang mempengaruhi perkembangan dan pemeliharaan karakteristik jenis kelamin perempuan, dan pematangan dan fungsi organ seks. Chemicals yang dapat meniru sebuah estrogen estrogen dikenal sebagai bahan kimia. Androgens such as testosterone serve a similar purpose in males. Androgen seperti testosteron melayani tujuan yang sama pada pria.
Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi sel.

1.2             Tujuan Penulis
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu Untuk memenuhi tugas mata kuliah Histofisiologi, untuk mendapatkan gambaran umum tentang sistem endokrin dan dengan makalah ini maka mengajarkan mahasiswa untuk memahami sistem endokrin secara teori.


1.3    Manfaat

Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah:
a)    Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Biomedik Fisiologi.
b)    Mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang dimaksud sesuai dengan tema yang dibahas.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Definisi Sistem Endokrin

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
a)    Hipotalamus
b)    Kelenjar hipofisa
c)    Kelenjar tiroid
d)    Kelenjar paratiroid
e)    Pulau-pulau pankreas
f)    Kelenjar adrenal
g)    Buah zakar
h)     Indung telur.


2.2  Anatomi Dan Fisiologi Sistem Endokrin
A.    STRUKTUR
                Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah.
Kelenjar endokrin termasuk :
1.  Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus

B.      HORMON DAN FUNGSINYA
                 Kata hormon berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan ataumembangkitkan. Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan.
 Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1.    Membedakan sistem saraf dan  sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang
2.    Menstimulasi urutan perkembangan
3.    Mengkoordinasi sistem reproduktif
4.    Memelihara lingkungan internal optimal
5.    Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

C.    FAKTOR-FAKTOR LAINNYA JUGA MERANGSANG PEMBENTUKAN HORMON:

•    Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.
•    Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.  Misalnya: kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.

 
Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.


D.    KLASIFIKASI
                Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormone adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membrane sel dengan bebas.
E.     KARAKTERISTIK
                Meskipun setiap hormon adalah unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai karakteristik berikut.
Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut :
a)    sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.  Kortisol adalah contoh hormone      diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari.
b)    Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik dengan puncak dan lembahnyamenyebabkan siklus menstruasi.
c)     Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadapkadar kalsium serum.
Hormon bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif atau negatif dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal. Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di reactivated oleh hepar atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
F.    REGULASI PERAN HIPOTALAMUS DAN KELENJAR HIPOFISE

Dua kelenjar endokrin yang utama ádalah hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol. secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realizing dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus.
Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target. Sistem umpan balikKadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negative manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormone mengurangi perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui Sistem umpan balik.Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.
Aktivasi sel-sel targetManakala hormon mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan kedua mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim, steroid). Substansi ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.

G.     STRUKTUR DAN FUNGSI HIPOTALAMUS
              
Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormone hipofise anterior sedangkan kontrol terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh darah kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH : Adrenocortico Releasing Hormonb.
ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH : Tyroid Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting Hormone. GnRH : Gonadotropin Releasing Hormonf. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH : Paratyroid Releasing Hormonh. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH : Prolaktin Releasing Hormonj. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormonk. GRH : Growth Releasing Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH : Melanosit Releasing Hormonn. MIH :
Melanosit Inhibiting Hormon Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.



BAB III
PENUTUP


3.1    KESIMPULAN
Pengatur utama fungsi tubuh ada 2, yaitu: sistem syaraf dan sistem endokrin . Sistem endokrin berkaitan dengan fungsi metabolisme tubuh dengan cara pengaturan kecepatan reaksi kimia sel, pengangkutan bahan-bahan melalui membran sel, pertumbuhan dan sekresi . Kedua sistem tersebut saling berhubungan, misal pada kelenjar medula adrenal dan kelenjar hipofisis. Endokrin disebut juga hormon, karena hasil sekresinya tidak dibuang keluar tubuh, tetapi masuk ke dalam aliran darah. Sedangkan eksokrin hasil sekresinya dibuang keluar tubuh melalui kelemjar ludah, keringat, dan urine.


DAFTAR PUSTAKA
Arthur C. Guyton, John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC
Bevelander, gerrit. 1988. Dasar-dasar Histologi. Jakarta: Erlangga
Djojosoebagio, Soewondo. 1990. Fisiologi Kelenjar Endokrin. Bogor: IPB Press
Hacker & Moore. 2001. Essensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipocrates
Hamilton., Persis Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta :
EGC
Mac Donald, dkk. 1995. Obstetri Williams. Jakarta :EGC
Pearce, Evelyn C. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta :
Gramedia
Prawirohardjo., Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka







Tidak ada komentar:

Posting Komentar