Senin, 20 Mei 2013

kanker akibat mutasi gen dan penyebab-penyebabnya

BIOLOGI SELULER

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kanker adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas. Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus-menerus. Hal ini di sebabkan terganggunya siklus sel akibat mutasi dari gen-gen yang mengatur pertumbuhan.Dan hal-hal yang menyebabkan terganggunya siklus sel ada beberapa macam, diantaranya adalah radiasi, baik itu dari sinar X, Gamma, UV dan sejenisnya. Zat-zat kimia dari lingkungan, salah satu contohnya polusi dan asap rokok. Dan Kanker juga bisa di sebabkan oleh obat-obat untuk kemoterapi itu sendiri, oleh sebab itu biasanya di apotek atau Rumah Sakit obat untuk kemo itu di simpan di tempat khusus dan setelah mengambil obat-obat itu di anjurkan untuk mencuci tangan, karena bahayanya sangat besar.
Melihat dari bahayanya penyakit yang satu ini yang mana kebanyakan darinya belum bisa di temukan obatnya, walau ada sih beberapa jenis kanker yang ada obatnya itu pun tergolong kanker yang belum ganas seperti kanker myeloma (kanker pada sumsum tulang) dan melanoma (neoplasma kulit).                Akan tetapi walau hingga saat ini obat-obatan yang bisa benar-benar menyembuhkan itu masih belum ditemukan terutama untuk kanker yang sudah sangat ganas, harapan untuk sembuh itu selalu ada, karena sembuh itu hanyalah kuasa Tuhan, ada banyak orang yang menderita kanker akan tetapi bisa tersembuhkan atau jangka masa hidup menjadi panjang, karena semangat dan perjuangan yang dilakukan, seperti dukungan moral dari orang-orang terdekat, semua itu memang terasa tidak masuk akal akan tetapi kenyataanlah yang mengajarkan kepada manusia untuk bisa berpikir rasional dan masuk akal, sehingga semua para medis juga percaya obat untuk kanker itu pastilah ada dan suatu hari nanti pasti akan ditemukan untuk keberlangsungan hidup manusia.       
Untuk pencegahan yang harus dilakukan agar terhindar dari kanker terutama pada makanan karena 30-40% dari semua kanker di sebabkan oleh pola makanan walau pun ada juga penelitian yang mengatakan bahwa kanker juga bisa di sebabkan oleh faktor keturunan seperti tumor buah dada (10-20%) dan tumor mata (40%). Kurangilah memakan makanan seperti lemak jenuh : mentega, minyak babi / sapi / domba / ayam. Sedangkan untuk daging hewan hindari bagian organ hewan seperti : jeroan, otak, limpa, jantung serta lambung, kecuali untuk hati, karena hati banyak mengandung zat penting seperti enzim antioksidans, glutathione, vit. B komplek, vit.K, mineral dan elemen spura.
1.2      Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya kanker akibat mutasi gen dan penyebab-penyebabnya.

1.3      Manfaat
Kita bisa mengerti tentang penyebab-penyebab kanker dintaranya adalah karena mutasi gen akibat kesalahan sintesis protein sehingga terjadi protein yang abnormal.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Genetika adalah ilmu pewarisan factor keturunan (hereditas). Ilmu genetika ini meliputi studi tentang apa yang dimaksud dengan gen, bagaimana gen dapat membawa informasi genetic, gen direplikasikan dan dilewatkan dari generasi ke ganerasi, dan bagaimana gen dapat mengekspresikan informasi di dalam organisme yang akan menentukan karakteristik organisme yang bersangkutan (Kimbal,1992).
Informasi genetic di dalam sel disebut genom. Genom sel diorganisasi di dalam kromosom. Kromosom adalah suatu struktur yang mengandung DNA, dimana DNA secara fisik membawa informasi herediter. Kromosom mengandung gen. Gen adalah segmen dari DNA (kecuali pada beberapa virus RNA), dimana gen mengkode protein (Champbell,1999).
DNA adalah makromolekul yang tersusun atas unit berulang yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas basa nitrogen adenine (A), timin (T), sitosin (cytosine, C), atau guanine (G); deoksiribosa (suatu gula pentose) dan sebuah gugus fosfat. DNA di dalam sel terdapat sebagai rantai panjang nukleotida yang berpasangan dan membelit menjadi satu membentuk struktur helix ganda (double helix). Kedua rantai terkait oleh ikatan hydrogen yang terdapat di antara basa – basa nitrogennya. Pasangan basa selalu terdapat dalam pola spesifik yaitu adenine selalu berpasangan dengan timin, dan sitosin selalu berpasangan dengan guanine. Akibat pasangan basa yang spesifik ini, maka sekuens basa pada satu rantai menentukan sekuens basa pada rantai pasangannya, sehingga kedua rantai dikatakan saling komplementer. Informasi genetic dikode oleh sekuens – sekuens basa disepanjang rantai DNA. Struktur komplementer juga memungkinkan duplikasi presisi DNA selama proses pembelahan sel (Williams.G,1986).
Tumor disebabkan oleh mutasi dalam DNA sel. Sebuah penimbunan mutasi dibutuhkan untuk tumor dapat muncul. Mutasi yang mengaktifkan onkogen atau menekan gen penahan tumor dapat akhirnya menyebabkan tumor. Sel memiliki mekanisme yang memperbaiki DNA dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel untuk menghancurkan dirinya melalui apoptosis bil DNA rusak terlalu parah. Mutasi yang menahan gen untuk mekanisme ini dapat juga menyebabkan kanker. Sebuah mutasi dalam satu oncogen atau satu gen penahan tumor biasanya tidak cukup menyebabkan terjadinya tumor. Sebuah kombinasi dari sejumlah mutasi dibutuhkan. DNA microarray dapat digunakan untuk menentukan apakah oncogene atau gen penahan tumor telah termutasi. Di masa depan kemungkinan tumor dapat dirawat lebih baik dengan menggunakan DNA microarray untuk menentukan karakteristik terperinci dari tumor (Kimbal, 1992).
Proto-onkogen adalah gen normal yang dapat menjadi onkogen bila mengalami mutasi, atau bila ekspresinya meningkat. Proto-onkogen mengkode protein yang diperlukan sel untuk regulasi perkembangbiakan dan diferensiasi. Proto-onkogen sering ditemukan berperan pada transduksi sinyal dan eksekusi sinyal mitogen, yang umumnya dilakukan oleh produk protein yang dihasilkannya. Setelah diaktifkan, proto-onkogen atau produk yang dihasilkan menjadi penginduksi tumor yang disebut onkogen. Proto-onkogen dapat menjadi onkogen dengan sedikit modifikasi pada fungsi aslinya. Ada dua tipe pengaktifan: Terjadi mutasi pada satu onkogen yang berakibat perubahan pada struktur protein, yang disebabkan oleh:kenaikan aktivitas protein (enzim), hilangnya regulasi,terjadinya hibrid antar protein melalui kerusakan kromosom pada pembelahan sel. Telah diketahui bahwa kerusakan kromosom yang terjadi saat pembelahan sel pada sumum tulang belakang dapat menimbulkan leukemia, Meningkatnya konsentrasi protein, yang disebabkan oleh: meningkatkan ekspresi protein akibat kesalahan regulasi,meningkatnya stabilitas protein, yang membuat keberadaan dan aktivitasnya dalam sel menjadi lebih lama, duplikasi gen, yang berakinat meningkatnya jumlah protein dalam sel (Suzuki, 1986).

BAB III
PEMBAHASAN

Kasus 3 :
Pada kasus diatas, cancer juga dapat terjadi sebagai akibat dari adanya mutasi genetik sehingga menyebabkan kesalahan dalam sintesis protein. Diman terjadi kesalahan dalam penerjemah sekuen DNA menjadi sekuen asam amino atau protein, sehingga dihasilkan protein yang abnormal ( non-fungsional ).
Adanya agen-agen  mutagen dan carcinogen ( seperti Tumor suppressing gene dan proto-oncogene ) juga dapat menyebabkan resiko terjadinya cancer.
1.    Identifikasi istilah-istilah asing
Kanker atau neoplasma ganas adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:
•    tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)
•    menyerang jaringan biologis di dekatnya.
•    bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.
Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.
Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.
Kebanyakan kanker menyebabkan kematian. Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang. Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker daripada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa Latin; pembengkakan) menunjuk massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau "jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening maupun pembuluh darah ke organ lain.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan menjadi dasar munculnya variasi-variasi baru pada spesies.
Mutasi terjadi pada frekuensi rendah di alam, biasanya lebih rendah daripada 1:10.000 individu. Mutasi di alam dapat terjadi akibat zat pembangkit mutasi (mutagen, termasuk karsinogen), radiasi surya, radioaktif, sinar ultraviolet, sinar X, serta loncatan energi listrik seperti petir.
Individu yang memperlihatkan perubahan sifat (fenotipe) akibat mutasi disebut mutan. Dalam kajian genetik, mutan biasa dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami perubahan sifat
Sintesis protein merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap dimana pada saat pembentukan mRNA di dalam nukleus dari DNA template dengan dibantu oleh enzim polimerase. Tahap translasi adalah tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh Ribosom yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil.
                                    
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Karsinogen (carcinogen), bahasa sederhananya adalah zat-zat yang mampu mencetuskan dan memicu tumbuhnya kanker. Seperti yang telah di bahas sebelumnya, potensi kanker memang sudah ada pada diri manusia manapun, namun untuk membentuk dan menjadikan sel berpotensi kanker itu tumbuh, diperlukan suatu lingkungan khusus, termasuk adanya bahan-2 karsinogen.
Karsinogen berada di sekeliling kita dan tanpa kita sadari tercampur pada udara yang kita hirup, minuman, dan makanan. Secara mendasar, karsinogen dibagi menjadi dua golongan, karsinogen yang berasal dari bahan pangan, dan non bahan pangan.
Tumor Suppressing Gene adalah gen yang melindungi sel dari satu langkah di jalan menuju kanker. Ketika gen ini bermutasi menyebabkan kerugian atau penurunan fungsinya, sel dapat berkembang menjadi kanker, biasanya dalam kombinasi dengan perubahan genetik lainnya.

Proto-oncogene Pada sel normal,keadaan fisiologis pertumbuhan (proliferasi) sel dan diferensiasi sel diatur oleh gen yang disebut Proto-onkogen. Proto-onkogen dapat mengalami mutasi menjadi onkogen.Onkogen adalah gen yang produknya berkaitan dengan terjadinya transformasi neoplastik/pertumbuhan sel neoplastik.(NB:Onkogen berasal dari kata yunani oncos dan gen,oncos artinya tumor).Protein yang dibuat oleh onkogen disebut Onkoprotein. Pada keadaan fisiologis proses pembelahan sel dapat dibagi kedalam tahap-tahap sebagai berikut:
1.     Pengikatan factor pertumbuhan oleh reseptor factor pertumbuhan yang berada pada membrane sel.
2.     Aktivasi reseptor factor petumbuhan yang kemudian mengaktifkan protein penghantar rangsang yang berada pada bagian dalam membrane sel.
3.     Pengaliran rangsang pertumbuhan melalui sitoplasma ke inti.
4.     Merangsang dan mengaktifkan factor pertumbuhan inti,sehingga transkipsi DNA dimulai.
5.     Sel masuk kedalam siklus pembelahan sel ;fase G1,fase S,fase G2:kemudian fase M.
2.    Analisa kami terkait dengan kasus diatas dihubungkan dengan gangguan pada proses sintesis protein .
Kanker adalah penyakit yang ditakuti karena keganasannya. Namun, kanker bukanlah penyakit yang terjadi dalam waktu singkat. Perlu proses yang cukup panjang untuk merubah sel normal menjadi sel kanker. Dengan mengetahui proses pembentukannya dan faktor-faktor yang memicunya, diharapkan dapat bisa melakukan pencegahan. Proses pembentukan kanker atau karsinogenesis merupakan sekumpulan perubahan pada sejumlah gen yang terlibat dan berperan dalam sistem sinyal sel, pertumbuhan, siklus sel, differensiasi, angiogenesis, dan respon atau perbaikan terhadap kerusakan pada DNA. Gen dalam sel ada yang disebut gen kanker ( oncogen ), gen penekan tumor ( tumor suppressor gen ), dan gen yang bertugas memperbaiki gen yang rusak, yaitu repair gen. Bila salah satu dari gen tersebut mengalami kerusakan, maka bisa menjadi kanker.
     Perubahan pada sejumlah gen ini dapat berupa
1.    mutasi gen atau perubahan susunan pada DNA yang menyebabkan terjadinya perubahan fungsi suatu gen, seperti proto-onkogen menjadi onkogen.
2.    mutasi atau dilesi DNA yang menyebabkan hilangnya fungsi suatu gen, seperti gen penekan tumor (tumor suppressor gene).
DNA adalah materi genetika yang dikenal sebagai pembawa sifat keturunan. Kanker berasal dari satu sel gen yang mengalami kerusakan. Sel gen yang mengalami kerusakan dapat menjadi liar dan berkembang tanpa henti, sehingga dari satu sel menjadi jutaan sel dan membentuk jaringan baru. Jaringan baru itu disebut tumor atau kanker.
Onkogen (bahasa Inggris: oncogene) adalah gen yang termodifikasi sehingga meningkatkan keganasan sel tumor. Onkogen umumnya berperan pada tahap awal pembentukan tumor. Onkogen meningkatkan kemungkinan sel normal menjadi sel tumor, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kanker. Onkogen adalah versi mutan dari gen normal, yang memicu pertumbuhan sel. Gen pada sel normal yang dapat berubah menjadi onkogen aktif akibat mutasi, disebut proto-onkogen. Mutasi mampu mengubah proto-onkogen menjadi onkogen aktif. Perbedaan antara onkogen dan gen normal kadang kala tidak terlihat. Protein mutan dari mana asal onkogen muncul dapat berbeda hanya dengan satu asam amino tunggal dari versi yang sehat.

 Efek dari Aktivasi Onkogen
1.    Mengkode pembuatan protein yang berfungsi sebagai factor pertumbuhan,yang berlebihan dan merangsang diri sendiri. Misalnya c-sis
2.    Memproduksi receptor factor pertumbuhan yang tidak sempurna,yang memberi isyarat pertumbuhan terus-menerus meskipun tidak ada rangsang dari luar(misalnya c-erbB)
3.    Pada amplifikasi gen terbentuk reseptor factor pertumbuhan yang berlebihan,sehingga sel tumor sangat peka terhadap factor pertmbuhan yang rendah,yang berada dibawah ambang rangsang normal(misalnya c-neu)
4.    Memproduksi protein yang berfungsi sebagai penghantar isyarat didalam sel yang tidak sempurna,yang terus menerus menghantarkan isyarat meskipun tidak ada rangsangan dari luar sel(misalnya c-K-Ras)
5.    Memproduksi protein yang berikatan langsung dengan inti yang merangsang pembelahan sel (misalnya c-myc).
Hasil dari efek aktivasi onkogen diatas,pada akhirnya akan dibawa ke siklus sel. Progresi sel dalam pembelahan diatur melalui berbagai fase siklus sel yang dikendalikan oleh cycline-dependent kinase(CDKs) yang menjadi aktif setelah berikatan dengan protein lain yang disebut cycline.Meskipun tiap fase dimonitor dengan sangat baik,namun peralihan dari G1 ke S merupakan check point yang paling penting dalam siklus sel.Jika check point ini dilalui,maka sel diizinkan melanjutkan proses selanjutnya.
Mekanisme Sintesis Protein
Ekspresi gen merupakan proses dimana informasi yang dikode dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Dogma sentral mengenai ekspresi gen yaitu DNA yang membawa informasi genetic diterjemahkan menjadi RNA dan RNA diterjemahkan menjadi polipeptida dengan urutan asam amino yang spesifik. Ekspresi gen merupatan sintesis protein yang merupakan proses terbentuknya protein yang terdiri dari 2 tahap yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi. Tahap transkripsi adalah tahap penyalinan untai ganda DNA menjadi rantai tunggal RNA atas bantuan enzim polymerase. Tahap kedua merupakan translasi yaitu tahap dimana mRNA keluar dari inti sel dan bertemu dengan tRNA lalu dibantu oleh ribosom yang terdiri dari sub unit besar dan sub unit kecil untuk sintesis polipeptida dengan urutan spesifik berdasarkan rantai RNA yang dibuat dari salinan DNA.
a.    Proses Transkripsi
Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA yaitu sense sedangkan komplemennya disebut rantai antisense.Pada tahap ini terjadi di dalam nukleus.DNA double heliks yang terdiri dari 2 sisi, misal yang sisi bawah adalah DNA sense (pencetak/cetakan) sedangkan sisi atas adalah DNA non sense (bukan cetakan). Pertama, enzim polimerase akan masuk diantara double heliks dan menempel pada sisi DNA sense. Enzim polimerase akan mencetak/ mengkopi kode genetik DNA seperti yang ada pada DNA non sense dengan jalan DNA sense sebagai template.. Proses pencetakan ini dimulai dari start kodon pada mRNA yaitu AUG lalu proses pengkopian ini berakhir pada stop kodon yaitu UAG, UAA,atau UGA. Proses transkripsi selesai lalu mRNA keluar dari nukleus.
b.    Proses Translasi
Pada proses translasi sel menginterpretasikan suatu kode genetik menjadi protein    sesuai. Setelah mRNA keluar dari nukleus ke sitoplasma yang membawa kode genetik akan menempel pada ribosom sub unit kecil. Setelah itu tRNA yang tersebar di sitoplasma akan menghampiri mRNA dengan membawa pasangan yang sesuai dengan kode genetik mRNA. setelah itu ribosom sub unit besar akan menghampiri ribosom sub unit kecil sehingga tRNA berada pada site P lalu pada site A akan ada tRNA lain yang membawa kode genetik yang sesuai dengan mRNA sehingga berjajaran. Setelah itu asam amino yang dibawa oleh masing-masing tRNA akan berikatan membentuk rantai polipeptida dan begitu terus menerus tRNA di site A bergeser ke site P dan datang lagi tRNA lain di site A asam amino berikatan lagi hingga ujung mRNA maka selesailah proses tanslasi sehingga terbentuk asam amino atau polipeptida

3.    Mekanisme RNA editing yang dapat digunakan sebagai cara memperbaiki kesalahan dalam penerjemah sekuen RNA .

RNA editing : RNA editing modifikasi co-atau pasca-transkripsi dari urutan RNA primer dari yang dikodekan dalam genom melalui penghapusan nukleotida, penyisipan, atau mekanisme dasar modifikasi. RNA editing terutama diklasifikasikan menjadi dua kelas. Salah satunya adalah substitusi editing (perubahan kimia nukleotida individu), dan yang lainnya adalah penyisipan / penghapusan editing (penyisipan atau penghapusan nukleotida dalam RNA). Distribusi bentuk RNA editing terdaftar pada Tabel 1.1 (editing substitusi) dan Tabel 1.2 (penyisipan / penghapusan editing). RNA editing cukup luas terjadi pada mamalia, virus, marsupial, tanaman, lalat, katak, cacing, cumi, jamur, jamur lendir, dinoflagellata, kinetoplastid protozoa, dan eukariota uniseluler lainnya.
Tabel 1. 1 Editing distribusi: editing substitusi.



Tabel 1. 2 distribusi Editing: penyisipan / penghapusan mengedit.



Mekanisme editosome melibatkan pemotongan endonucleolytic pada titik ketidaksesuaian antara RNA panduan dan transkrip diedit. Langkah selanjutnya dikatalisis oleh salah satu enzim dalam kompleks, terminal U-transferase, yang menambahkan Kami dari UTP pada ujung 3 'mRNA. Ujung dibuka diadakan di tempat oleh protein lain dalam kompleks . Enzim lain, sebuah exoribonuclease U-spesifik, menghilangkan berpasangan Kami. Setelah mengedit telah membuat mRNA melengkapi gRNA, sebuah ligase RNA bergabung kembali ujung transkrip mRNA diedit. Sebagai akibatnya, editosome dapat mengedit hanya dalam 3 'ke 5' arah sepanjang transkrip RNA primer. Kompleks ini dapat bertindak atas hanya panduan RNA tunggal pada suatu waktu. Oleh karena itu, transkrip RNA membutuhkan editing yang luas akan membutuhkan lebih dari satu panduan RNA dan kompleks editosome.
4.    Proto-onkogen dan Tumor Suspensor
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Sel kanker merupakan sel tubuh yang mengalami transformasi dan tumbuh secara autonom yang ditandai dengan tiga ciri khas, yaitu pengendalian pertumbuhan yang tidak terbatas, invasi pada jaringan setempat, dan penyebaran atau metastasis ke bagian tubuh yang lain. Sel tumor jinak juga memperlihatkan penurunan pengendalian pertumbuhan tetapi tidak menginvaginasi atau menyebar ke bagian tubuh yang lain.
a.    Proto-onkogen
Dalam tubuh terdapat gen-gen yang potensial memicu kanker, yaitu yang disebut proto-onkogen. Karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen (karsinogen artinya dapat menyebabkan kanker), polusi, atau terpapar pada zat-zat kimia tertentu, atau karena radiasi, proto-onkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
Proto-onkogen dapat mengalami mutasi menjadi onkogen.Onkogen adalah gen yang produknya berkaitan dengan terjadinya pertumbuhan sel neoplastik. Onkogen berasal dari kata yunani oncos dan gen,oncos artinya tumor Protein yang dibuat oleh onkogen disebut Onkoprotein. Pada keadaan fisiologis proses pembelahan sel dapat dibagi kedalam tahap-tahap sebagai berikut:
Ketika proto-onkogen mengalami mutasi (mutasi titik, translokasi, amplifikasi, insersi atau delesi) menjadi onkogen, maka mekanisme fisiologis proses pembelahan sel normal akan mengalami gangguan dan menuju pada lesi gen.Perubahan ini akan terjadi proses pembelahan sel neoplastik.
b.    Tumor Suspensor
Tumor tidak hanya terjadi akibat aktifasi onkogen yang berlebihan tetapi dapat juga akibat hilangnnya atau tidak aktifnya gen yang bekerja menghambat pertumbuhan sel yang disebut Anti-onkogen. Pada pertumbuhan dan dan diferensiasi normal.anti-onkogen bekerja menghambat pertumbuhan dan merangsang diferensiasi sel. Beberapa anti-onkogen ialah gen p53,Rb(retinoblastoma),APC(adenomatous polyposis coli),WT(wiliam’s Tumor),DCC dan NF-2
Selama fase pertama sel yaitu G1,ada proses yang perlu dilalui oleh sel,yang disebut checkpoint.Check point ini bertujuan untuk mengecek,apakah sel diizinkan untuk membelah atau tidak.Tumor supresor gen,berfungsi sebagai check point untuk mengatur pembelahan sel.










BAB IV
KESIMPULAN

Kanker adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas. Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus-menerus. Hal ini di sebabkan terganggunya siklus sel akibat mutasi dari gen-gen yang mengatur pertumbuhan.Dan hal-hal yang menyebabkan terganggunya siklus sel ada beberapa macam, diantaranya adalah radiasi, baik itu dari sinar X, Gamma, UV dan sejenisnya.
Genetika adalah ilmu pewarisan factor keturunan (hereditas). Ilmu genetika ini meliputi studi tentang apa yang dimaksud dengan gen, bagaimana gen dapat membawa informasi genetic, gen direplikasikan dan dilewatkan dari generasi ke ganerasi, dan bagaimana gen dapat mengekspresikan informasi di dalam organisme yang akan menentukan karakteristik organisme yang bersangkutan. DNA adalah makromolekul yang tersusun atas unit berulang yang disebut nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas basa nitrogen adenine (A), timin (T), sitosin (cytosine, C), atau guanine (G); deoksiribosa (suatu gula pentose) dan sebuah gugus fosfat. DNA di dalam sel terdapat sebagai rantai panjang nukleotida yang berpasangan dan membelit menjadi satu membentuk struktur helix ganda (double helix).












DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J.B. Reece and LG  Mitchel 1999. Biology genetics. California
Kimbal, J.W.1992.Biologi.Penerbit Erlangga, Jakarta
Suryo,2001.Genetika Manusia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suzuki, D.T.,A.J.F. Griffit, J.H, Miller & R.C. Lewontin. 1986. An Introduction to  Genetic Analysis ed. W.H Freeman and Company; NewYork
Williams, G.1986, Biology for You. National Curriculum Edition for GCSE, Stanley Thornes, Ltd. England











Tidak ada komentar:

Posting Komentar